Paling Indonesia: Dari Jam karet, Bakso Hingga Multikultur

Indonesia tanah air beta, pusaka abadi nan jaya, Indonesia sejak dulu kala tetap dipuja-puja bangsa, di sana tempat lahir beta, dibuai dibesarkan bunda, tempat berlindung dihari tua, sampai akhir menutup mata

Lagu Indonesia Tanah Air Beta di atas menceritakan bahwa Indonesia adalah tempat yang nyaman sebagai tempat tinggal sejak kita lahir hingga nanti tutup usia, bahwa di Indonesia dengan segudang permasalahan yang menghampiri tetap menjadi hunian para warga negaranya. Tak terkecuali saya, dari kecil hingga dewasa tidak terpikir oleh saya untuk hijrah ke negara lain mengingat situasi dan kondisi Indonesia yang kian hari kian terpuruk diberbagai hal. Tapi sesuai hukum alam, jika ada keburukkan maka tentu ada kebaikan. Di indonesia masih tersimpan kekayaan alam, keindahan panorama serta prestasi generasi penerus bangsa. Di dunia ini tidak ada yang sempurna karena sempurna hanya milik Tuhan, ada positif ada negatif, ada baik ada buruk, begitulah Indonesia, tergantung bagaimana kita memandang dan memahaminya, saya tetap mencintai Indonesia.

Paling Indonesia menurut kacamata saya akan saya bagi menjadi dua kategori, yaitu kategori baik dan buruk. Melihat Indonesia yang mempunyai banyak hal-hal baik diharapkan tidak membuat kita terlena dan bermalas-malasan, begitupun sebaliknya hal-hal yang buruk tentang Indonesia tidak lantas menjadikan kita meninggalkan tanah air, tetapi memberikan semangat untuk bangkit membangun negeri. Mari kita mulai 3 peringkat teratas paling indonesia kategori terburuk versi saya:

  1. Kebiasaan jam karet, menurut saya kebiasaan ini paling indonesia. Karet yang mempunyai sifat mudah lentur atau mengendur dari posisi semula sering dijadikan sindiran jika pelaksanaan suatu kegiatan, janji, atau jadwal tidak sesuai dengan yang telah disepakati dan ditentukan. Kebiasaan jam karet bisa kita temukan dengan mudah pada kereta rangkaian listrik (KRL, sekarang disebut commuter line) yang masih sering molor dari jadwal yang telah ditentukan. Ada saja hambatan atau permasalahan yang ditemukan sehingga menyebabkan jadwal keberangkatan kereta selalu saja terlambat dari jadwal yang seharusnya dan hingga saat ini jam karet di KRL masih sering terjadi walaupun tidak setiap saat. Meskipun ada alasan logis serta masalah teknis yang mungkin saja dapat dimaafkan, namun tetap saja hal tersebut  menjengkelkan bagi penumpang yang menunggu.
  2. Indonesia paru-paru dunia? Saya masih ingat pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ketika saya masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) yang memberitahukan bahwa Indonesia adalah paru-paru dunia. Tetapi apakah sekarang Indonesia masih menyandang gelar itu mengingat luas hutan Indonesia dari tahun ke tahun menurun. Menurunnya luas hutan Indonesia karena maraknya illegal logging yang tidak terkontrol serta penguasaan hutan sebagai hutan tanaman industri. Contoh kecil terjadi di daerah saya di Cibinong Kabupaten Bogor yang terkenal dengan hutan bambunya, kini hutan bambu tidak ada lagi. Hutan bambu yang ada disekitar bantaran Sungai Ciliwung sudah disulap menjadi hutan perumahan dan ruko. Ditambah lagi dengan areal persawahan kini sudah beralih fungsi menjadi perumahan. Tak pelak kurangnya area hijau membuat cuaca kian panas yang menjadi pertanda awal ancaman global warming. Ancaman global warming tidak membuat pemerintah berpangku tangan saja, kini pemerintah akan mengalokasikan sedikitnya 45% wilayah Kalimantan sebagai paru-paru dunia, sebagai salah satu upaya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% pada tahun 2020 (BBC, 2012). Semoga usaha ini dapat mengembalikan peran Indonesia sebagai paru-paru dunia.
  3. Hobi impor, kurang menyukai produk dalam negeri. Contohnya dengan adanya banjir buah impor. Sekarang mudah sekali ditemukan buah impor asal Cina, Jepang atau Amerika seperti apel, jeruk, pir, bahkan garam pun kita mengimpor. Masih ingat dengan kasus impor garam dari India yang akhirnya digagalkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan? Padahal Indonesia adalah negara agraris dan negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan, apakah buah dan garam harus impor? Tetapi hal tersebut merupakan kesalahan kita juga sebagai masyarakat yang justru lebih memilih buah impor karena harganya lebih murah dibandingkan buah dalam negeri. Nasib para petani kini kian terpuruk dengan banjirnya buah dan garam impor. Padahal Kementerian Perdagangan mencanangkan untuk mencintai produk dalam negeri melalui program 100% cinta indonesia, akan tetapi bagaimana rakyat mengikuti jika para petinggi negeri ini mencontohkan tidak cinta produk indonesia. Contohnya pada bulan Januari lalu Badan Anggran DPR yang terhormat lebih memilih kursi buatan Jerman daripada buatan lokal, walaupun sekarang kursi impor itu tidak jadi digunakan dan diganti dengan buatan lokal tetap saja hal itu memberikan contoh yang tidak cinta indonesia. Contoh lain adalah PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang mengimpor kereta bekas dari Jepang ketimbang buatan Industri Kereta Api (INKA) dengan alasan lebih murah buatan Jepang dari pada buatan INKA. Namun tidak perlu khawatir, karena tidak semua warga negara Indonesia gemar dengan barang impor, contohnya masyarakat kalangan menengah ke bawah yang secara ekonomi tidak mampu membeli barang impor sehingga tetap memakai produk lokal yang lebih murah dan terjangkau.

Indonesia Paru-Paru Dunia

Masih banyak hal-hal buruk tentang Indonesia yang tidak perlu disebutkan satu persatu disini, dan banyak pula hal-hal baik yang tentunya dimiliki oleh bangsa Indonesia. Setelah membahas paling indonesia kategori terburuk, sekarang kita bahas tiga peringkat teratas paling indonesia kategori terbaik masih dari versi saya:

  1. Bakso, si bundar maknyus asli Indonesia yang dapat kita temukan hampir diseluruh wilayah Indonesia. Yang ini asli dan paling indonesia, bagaimana tidak, president Barrack Obama saja berterima kasih karena sudah disuguhi bakso saat kunjungannya ke Indonesia November 2010 lalu. Menurut orang nomor satu di Amerika Serikat saat ini, bakso sangatlah enak. Bakso juga merupakan jajanan favorit saya, kuahnya yang segar, rasanya yang gurih dan rasa bakso yang mantap menyebabkan jajanan ini digemari oleh orang-orang di Indonesia. Bakso disetiap daerah mudah ditemukan, serta penyajiannya disesuaikan dengan daerah masing-masing. Contohnya bakso malang yang asli dari Malang serta bakso wonogiri yang dibuat oleh orang-orang dari Wonogiri terkenal enak dan banyak tersebar dibeberapa daerah di Jawa Barat.
  2. Juara Olimpiade sains juga paling indonesia terbaik menurut saya. Indonesia yang berkali-kali menjuarai olimpiade sains dibidang fisika dan matematika membuktikan bahwa indonesia memiliki anak-anak generasi penerus bangsa yang cerdas dan berbakat. Semoga kelak mereka dapat memajukan dan memberikan kontribusinya bagi negara. Kita juga mempunyai ilmuwan cerdas baik di dalam maupun luar negeri. Di luar negeri karir para ilmuwan kita lebih cepat berkembang dan lebih terjamin dari segi finansial ketimbang di dalam negeri. Walaupun seperti itu, para ilmuwan Indonesia di luar negeri masih memiliki rasa cinta terhadap tanah air, sebagian dari mereka pulang kembali ke Indonesia untuk mengabdi dan memecahkan persoalan bangsa.
  3. Multikultur adalah paling indonesia berikutnya. Indonesia mempunyai kebudayaan yang berbeda disetiap provinsi yang mampu menarik wisatawan baik domestik maupun manca negara. Ada 12 unsur kebudayaan yang dapat menarik kedatangan wisatawan yaitu: bahasa, masyarakat, kerajinan tangan, makanan dan kebiasaan makan, musik dan kesenian, sejarah suatu tempat, cara kerja dan teknologi, agama yang dinyatakan dalam cerita atau dapat disaksikan, bentuk dan karakteristik arsitektur di masing-masing daerah tujuan wisata, tata cara berpakaian penduduk, sistem pendidikan, dan aktivitas pada waktu senggang (wikipedia, 2012). Daerah yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara adalah pulau dewata Bali. Bali tidak hanya terkenal di Indonesia tetapi juga terkenal di dunia. Panorama alamnya yang indah, kontur tanah yang bervariasi, budaya masyarakat yang masih kental banyak diminati oleh para wisatawan. Tari kecak contohnya, sendratari yang menggambarkan kisah Ramayana merupakan tari terpopuler di Bali. Para wisatawan yang berkunjung pasti tidak akan melewatkan tarian ini. Banyak dari mereka yang tertarik untuk belajar langsung tari kecak ini. Bahkan ada wisatawan asing yang akhirnya menetap di Bali dan menjadi warga negara Indonesia lantaran sudah jatuh hati dengan Bali. Itu hanya Bali saja, masih banyak tujuan wisata budaya di Indonesia yang tak kalah eksotisnya.

Bali nan Indah

Melalui tulisan yang saya tuangkan di atas, saya pun berkaca pada diri sendiri. Saya tidak menyalahkan para pemegang kebijakkan sepenuhnya atas kondisi Indonesia saat ini, karena kemajuan bangsa juga membutuhkan peran serta masyarakat bukan hanya komentar belaka.

Tukang kritik, sifat paling indonesia yang dimiliki sebagian masyarakat karena hanya bisa mengkritik saja tanpa melakukan apa-apa untuk kemajuan bangsa. Itulah saya, si tukang kritik yang belum melakukan apa-apa untuk bangsa. Sebagai lulusan pertanian saya memang miris dan sedih melihat banjirnya buah impor, lahan pertanian yang semakin berkurang, serta Indonesia yang kini tidak sehijau dulu. Akan tetapi apa yang telah saya lakukan? Hanya berpangku tangankah dan berkomentar saja? Saya sendiri baru benar-benar terjun ke dunia pertanian hanya untuk 3,5 tahun, waktu yang sangat singkat dan tidak memberikan kontribusi apa-apa.

Tetapi saya berjanji dan yakin bahwa disana masih ada semangat orang-orang Indonesia yang ingin bangkit maju yang juga salah satu sifat paling Indonesia. Saya juga ingin menjadi bagian paling indonesia tersebut. Untuk memulainya tidak perlu berpikir panjang. Seperti kata Aa Gym “mulailah dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dari sekarang”. Maka mulailah dengan membantu pemerintah dengan ikut menanam pohon di lahan masing-masing, biasakan disiplin diri, dan cintai produk dalam negeri. Jika tidak dimulai dari diri sendiri dan dari sekarang juga, lalu kapan kita akan bangkit?

Sumber Pustaka:

BBC. Kalimantan Disisihkan Untuk Paru-paru Dunia. 2012. Diunduh dari www.bbc.co.uk Pada Tanggal 26 Juni 2012.

Wikipedia. Pariwisata Berbasis Budaya. 2012. Diunduh dari www.id.wikipedia.org Pada Tanggal 26 juni 2012.

Leave a comment