Waktu tak terasa cepat sekali berlalu. Alfi yang dulu masih dalam gendongan, sekarang sudah beranjak lebih besar. Sebentar lagi dia akan masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak (TK). Seharusnya, Alfi sudah mulai bersekolah di bulan Juni ini, tetapi pihak sekolah mengatakan untuk mengundur waktu belajar di sekolah selama sebulan dan baru mulai aktif setelah Hari Raya Idul Fitri nanti. Saya menyambut baik usul tersebut agar Alfi dapat mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk sekolah perdananya. Selama masa menunggu ini, saya sering memberitau Alfi mengenai apa itu sekolah dan apa saja yang bisa Ia dapatkan ketika bersekolah nanti. Dia terlihat excited sekali dan tak sabar ingin segera bertemu dengan teman barunya di sekolah.
Akhirnya saya dapat merasakan masa ini juga, masa dimana anak-anak mulai bersekolah. Biasanya saya hanya mendengarkan saja ketika teman-teman kantor mulai bercerita mengenai anaknya yang sudah sekolah terlebih dahulu. O iya saya jadi ingat, beberapa waktu yang lalu teman kerja saya bercerita kalau dia mengalami kesulitan finansial untuk menyekolahkan anaknya ke TK, padahal dia sudah menunda setahun untuk menyekolahkan anaknya. Kalau dibandingkan, biaya sekolah sang anak memang dua kali lebih besar daripada biaya di tempat Alfi bersekolah. Perbedaan ini terjadi karena lokasi sekolah yang menjadi tujuan teman saya tersebut letaknya di kota sedangkan saya masih di kabupaten yang memang biayanya masih lebih murah. Waktu itu, saya memberikan solusi untuk mencari alternatif TK lain yang biayanya lebih murah namun terjangkau dengan lokasi rumah agar tidak memberatkan dia sebagai orang tua dan agar anaknya dapat tetap bersekolah.
Saya dan suami bersyukur, biaya sekolah Alfi sudah berhasil kami lunasi sejak bulan April lalu. Nanti, kalau Alfi sudah mulai sekolah, kami cukup membayar uang SPP bulanannya saja. Sebenarnya biaya persiapan sekolah Alfi ini kami peroleh dari tabungan yang dibuat kurang dari satu tahun yang lalu. Dapat dikatakan bahwa kami memang telat untuk memplotkan tabungan khusus bagi pendidikan Alfi, meskipun sebenarnya kami telah melakukan investasi khusus dalam bentuk lain. Tetapi lebih baik telat daripada tidak sama sekali bukan?. Akhirnya sejak bulan Juli tahun 2015 lalu kami membuat tabungan khusus bagi Alfi melalui BNI Taplus Anak.
Jadi, setelah kami sadar bahwa harus segera membuat tabungan khusus bagi kebutuhan Alfi, kami segera saja membuka BNI Taplus Anak. Mengapa Bank BNI menjadi pilihan kami? Jawabannya simple, saya dan suami sudah menjadi nasabah BNI sejak 14 tahun yang lalu (suami lebih lama 1 tahun ding), untuk memudahkan transaksi, maka saya memilih Bank BNI sebagai bank yang menghimpun dana bagi masa depan Alfi. Lagipula saya tertarik dengan fitur yang ditawarkan oleh BNI Taplus Anak yaitu jika nanti Alfi sudah besar dan sudah dapat menggunakan tabungannya sendiri, saya dan suami masih tetap dapat mengawasi penggunaannya. Jika Alfi menggunakan rekeningnya untuk melakukan transaksi di ATM, BNI Banking, belanja dan di teller sekalipun, maka saya akan mendapatkan notifikasinya melalui SMS yang dikirimkan ke nomor ponsel yang saya daftarkan. Semua dapat terawasi, sehingga diharapkan Alfi akan lebih bijak ketika menggunakan tabungannya nanti.
Akhirnya kami berangkat ke Bank BNI yang pada tahun 2015 lalu tetap buka di cabang-cabang tertentu meskipun masih dalam cuti bersama Hari Raya Idul Fitri. Saya memberitaukan kepada Alfi agar angpao lebaran miliknya ditabungkan supaya tidak habis begitu saja. Alfipun setuju dan senang sekali ketika saya beserta suami mengajaknya untuk membuka rekening. Saat itu, kami membuka rekening di Bank BNI Cabang Kota Bogor yang membuka pelayanan nasabah baik di bagian Customer Service maupun Teller untuk bertransaksi walaupun masih dalam suasana cuti bersama. Prosesnya cukup mudah, saya hanya membawa Akta Kelahiran Asli, Kartu Keluarga Asli, KTP orang tua dan Buku Tabungan BNI milik orang tua dengan saldo awal yang disetorkan sebesar Rp. 100.000,- saja.
Saat ini, saya masih menjadi pemegang buku tabungan milik Alfi karena dia belum bisa menggunakannya. Saya sering mengajak Alfi ketika ingin menabung di Bank BNI agar tertanam kebiasaan menabung sejak dini. Kelak jika dia sudah lebih besar dan sudah paham penggunaan tabungan, maka saya akan menyerahkan BNI Taplus Anak miliknya agar dia dapat belajar mengelola tabungannya sendiri. Kini, jumlah dana di tabungan Alfi sudah lebih meningkat dibandingkan sebelumnya. Saya dan suami sering mentransfer langsung dari rekening BNI Taplus milik kami agar dana yang tersimpan semakin banyak.
Saat ini memenuhi kebutuhan pendidikan Alfi di level TK memang sudah terpenuhi. Akan tetapi perjalanan masih sangat panjang mengingat masih ada beberapa jenjang pendidikan lain yang harus kami berikan demi masa depannya. Alfi beberapa kali mengatakan kepada kami bahwa Ia ingin menjadi insinyur. Itu artinya, minimal dia harus menempuh pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi. Agar impiannya tersebut dapat tercapai, maka kami harus menyiapkan dana pendidikan sedini mungkin. Setelah berdiskusi dengan suami, kami berencana untuk membuka jenis tabungan lain di BNI.
Setelah mencoba menu rekomendasi tabungan yang ada di website BNI, ada tiga jenis tabungan yang cocok dengan kondisi finansial kami saat ini yaitu BNI Taplus, BNI Tapenas dan BNI Simponi. Kami sudah memiliki rekening BNI Taplus, dan setelah mempelajari kedua jenis tabungan lainnya, kami memutuskan untuk membuka BNI Tapenas tahun ini.
BNI Tapenas cocok bagi kami yang ingin merencanakan tabungan masa depan untuk pendidikan Alfi. Melalui tabungan ini, kita dapat menetapkan lamanya jangka waktu untuk menghimpun dana. Jadi, kalau nanti saya membuat BNI Tapenas untuk biaya sekolah SD Alfi, maka jangka waktu yang dibutuhkan adalah dua tahun, sedangkan untuk SMP berarti tiga tahun, begitu seterusnya. Yang menarik adalah kita dapat membuat lebih dari satu rekening BNI Tapenas bagi calon penerima manfaat lainnya. Jadi, nanti saya bisa membuat rekening BNI Tapenas lainnya untuk adiknya Alfi walaupun sebelumnya saya sudah pernah membuat BNI Tapenas terlebih dahulu. Selain itu, sistem autodebet yang ada di BNI Tapenas membuat kami lebih disiplin lagi dalam mengalokasikan dana. Bahkan kita juga dapat melakukan top up walaupun sudah melakukan penyetoran rutin melalui auto debet.
Baiklah jangan sampai terlambat lagi, mumpung saat ini sedang ada kemudahan rezeki lebih baik kami segera memplotkan dana bagi masa depan Alfi. Dan untuk masa depan Alfi, kami membangunnya bersama BNI.
Saya juga mau ah menabung di BNI 😃
bukannya sudah ada ya? orang akademis biasanya punya
Mandiri Mba, yang buat anak juga pengen buat.
Oh atuh bikin. Deket banget dari IPB kan
Iya Mba cuma terkendala KTP aja. Bukan Bogor. Harus ada keterangan domisili. Rencananya mau buat di kampung halaman.
Oalah durung jadi wong bogor tho? Lha iya harus pake ktp bogor. Kalo mau bikin di daerah asal sih memang
Durung Mba 😃😃😃belum pasti netep di kota hujan
oalah oke deh, sing sukses dimanapun ya dan jangan sampai luntur ilmunya
Amiiin ya rabbal Alamin matur nuwun sewu. Sukses juga buat Mba 😃😃
Sama2 mas Adi 😀
wihh keren Alfi, sudah punya buku tabungan juga 🙂
sudah tante, sudah setahun nih Alfi bikinnya
Saya juga nasabah setia BNI, termasuk tabungan gaji dan transfer gaji.
Tapi kok nggak pernah dapat undian mobil mercy ya hahaha
Salam hangat dari Jombang
aku juga belum pernah kok pak dhe, soalnya tabungannya masih segitu-gitu aja hihi
Saya jg punya BNI taplus, dri kuliah ampe skarang setia ama BNI, hehe
sipppp sama kita, *tosss
Alfi samaan nih sama kakak Alma, punya tabungan di BNI sedari kecil 😊
wahhh keren, Alfi baru dibuatkan tahun lalu kak, biar dia punya tabungan sendiri untuk bantu keperluannya nanti
bener banget… biaya pendidikan anak semakin lama semakin tinggi harus Dipersiapkan dari sekarang. Tulisan yg keren
terimakasih tia, ini kepikiran soalnya TK aja sudah mahal, apalagi kalau sampai perguruan tinggi nanti
Wah arfad juga mau ah punya tabungan kaya alfian di bni
ayo dibikin mumpung masih muda, biar kenal tabungan sejak dini
wah memang strategi yang tepat mbak ev,,..dari usia dini sudah diajari nabung…semoga kelak menjadi anak yang gemar menabung dan berbakti kepada orang tua . Amin 😀
aamiin maksih Om Fajar, ini lagi ngajarin Alfi supaya kalau dapet rezeki di save aja di tabungan
Jadi pengen bikin buat anak-anak niih 🙂
Ayo mbak ida bikin BNI Taplus anak biar anak2 belajar nabung di bank
Lengkap Ev tabungannya. Semoga berkah dan memberi manfaat yang diharapkan ya buat Alfi 🙂 Semoga sakses!
Makasih dani, belum lengkap nih, mau apply BNI Tapenas nanti pas 13 dan 14 turun hehe
Asyeeeeekkk
Makasih om dani heh3
Horeee alfi sudah mau sekolah…
Semuanya memang lebih baik direncanakan jauh jauh hari ya mbak. Termasuk untuk pendidikan… 🙂
Iya okka, alfi bentar lagi sekolah habis lebaran. Aku harus mengalokasikan dana khusus untuk pendidikan alfi
Horeee, alfi sudah mau sekolah.
Memang lebih baik semuanya dipersiapkan jauh jauh hari ya mbak. Termasuk untuk pendidikan 🙂
komennya double ya okka hehe
Alhamduliah, sejak tahun 2009 udah punya rekening BNI atas nama pribadi.
Eh… Si Alfi keren yah. Masih kecil udah punya tabungan. Nggak kaya saya dulu yang nabungnya pake celengan ayam.
Saya dulu juga belum punya rekening tabungan pas masih kecil. Masih pake celengan ayam juga. Sekarang alfi sudah punya biar belajar untuk menabung
wua Alfi tabungannya dikekep bngt… banyak isinya ya… hihi… 🙂 Mba Ev nasabah setia bgt ya, sudah lama punya tabungannya..
Waw dikomen sama jawara *malu* *tutup pake guling* iya itu tabungannya biar dia belajar nabung. Alhamdulillah tante tabungan alfi sudah meningkat
Biaya pendidikan anak memang harus direncanakan sejak dini, kalau tidak ya bakalan merepotan pada saat waktunya tiba. Kalau 1 atau 2 anaknya sih berlebihan lah kalau bilang berat untuk seorang yang bekerja, berarti dia ada permasalahan habit dalam keuangan. Bayangkan aja ev, saya dengan anak lima dimana 4 sekolah suwasta dengan biaya tinggi sedangkan saya hanyalah buruh pabrik kelas worker dengan gaji pas-pasan namun saya masih bisa tersenyum dengan tingginya biaya pendidikan anak anak. Semua itu karena semua sudah terencana sejak awal anak pertama.
Baiklah pak suhu eh pak edi hihi. Iyah mungkin managementnya perlu diperbaiki lagi termasuk management keuangan saya. Terimakasih atas spiritnya ya. Bapak saya juga berhasil nyekolahin anak2nya padahal yg kerja hanya bapak aja
Saya udah pake BNI sejak lama Mbak. Formalnya sih dah hampir 15 tahun ya yg konsisten. Kalau pas kuliah masih on of lah..xixi.
Sukses lombanya ya Mbak…
Hihi on off sesuai pemasukan dari ortu ya mbak, sama seperti saya. Makasih sudah mampir. Nanti saya mampir balik
Asyik, BNI mmg akrab sekali dengan keluarga Eev ya.
iyah dame, sama kan? mulai dari kuliahan sampai sekarang tetap BNI
mbk ev ibu siaga,dana pndidikan bwt alfi udh disiapin bul jauh2hari, aku ? belum, hiks, etapi makasih ya udh ngingtin, mdh2an bs segera ngikutin jejakmu, di BNI juga ? iyalah, knp nggak, nasabah bni jugak, tp blm lama sih, mash newbie, hahay, sukses ya mbk ev
sip inda, ayo kita siapkan sebelum terlambat, apalagi ini untuk masa depan anak
Saya sudah jadi nasabah BNI 3 tahun yg lalu untuk keperluan penggajian. Baru tau ada yg namanya BNI Taplus Anak. Terimakasih ya atas informasinya
Sama-sama mbak rizky, ayo bikin tabungan BNI Taplus Anak juga untuk anak-anak kita
Dulu sudah pernah jadi nasabah tapi off dulu dan sekarang sudah jadi nasabahnya lagi karena semua keperluan ada di bni
Sipppp sekarang sudah jadi nasabah lagi alhamdulillah, cobain deh jenis-jenis tabungan lainnya yg ada di BNI
Kuliah dulu aku nasabah bni lo…abis gampang transfernya sih bwat bayar kuliah…..sukses yah bni
Hihi thank you, sekarang juga masih tho?
wuihh semoga tercapai cita2nya buat jadi insinyur, yaa Alfi… ^_^
angpaonya ditabungin smuanyaah yaa hhhee,, biar tambah penuh tabungannya .. 😀
sukses utk lombanya ya mbak ^_^
Aamiin makasih tante rohma. Iya nih semoga Alfi dapet angpao lagi *eh hehe siyaaap makasih tante
Jd note buat masa depan nih insy hehe.. persiapan utk biaya pendidikan anak 🙂
Sipppp jangan sampai terlambat ya desi 😀
Masa depan Alfi terjamin dengan BNI ni yeee 🙂
haha insyaa Allah, asal mamah sama ayahnya disiplin untuk memplotkan dana bagi Alfi
Wah sudah persiapan untuk masa depan alfin. Semoga rencananya bisa sukses sehingga nanti keuangan sampai alfin selesai kuliah tidak mengalami kendala apa pun 🙂
terimakasih mbak atas doanya, kami harus mempersiapkan sejak dini supaya tidak kelimpungan jika saatnya tiba untuk Alfi bersekolah
aku juga punya tapenas
wahhh sudah selangkah lebih maju mbak Liza, aku segera menyusul
Baru tahu BNI ada tabungan anak. Kudet ya saya 😀 selama ini saya ngumpulin uang buat biaya pendidikan anak di celengan lho, mbak… Hahaha…
Nabung sesuai umurnya. Sekarang anak pertama umur tiga tahun, berarti nabung tiga ribu/hari. Nanti kalau sudah terkumpul 200an ribu, ditabung ke bank, nebeng rekening ayahnya :D.
Eh, ternyata mbak Evrina punya WP juga 🙂
ini blog pertama ku mbak sebelum ada TLD, tidak apa-apa nabung dicelengan juga, yang penting judulnya nabung, asal tidak terpakai oleh orangtuanya hehe
Saya kalau udh punya anak juga akan membuatkan tabungan taplus anak untuk anak saya, hahaha
sipppp, supaya bisa mengajarkan ke anak untuk menabung ya sejak dini
Ada potongan tiap bulanya nggak ya mbak kira-kira? Hehehe
biaya administrasi lah, wajar kalo itu mah
Waktu kecil aku juga di ajarin nabung. Tapi pake celengan. Yang kalau mepet nggak ada duit, di congkel-congkol.
hehe itu saya juga pernah merasakan zaman tersebut, seru banget deh belajar menabung zaman kecil dulu
Zaman gw masih kecil yg gw inget kalo BNI ini buat tabungan haji, coz orang2 kampung gw dulu kalo nabung buat haji yaa ke BNI hehehe
Wuihhhh dikomen sama mas toro haseeek. Zaman kecil saya malah belum kenal mas, kenalnya pas zaman masih kuliah unyu2 gitu
saya juga pake BNI #iklandiri
Tosss hehe
BNI memang terbaik ya mbak bisa bikin betah dan kalau saya lihat semakin kesini semakin mengerti saja kebutuhan atau juga keinginan yang di inginkan masyarakat.
sippp, saya sudah lama pakai BNI sejak mahasiswa hingga saat ini